Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Peristiwa

6 Hari Tanpa Bantuan, Warga Aceh Tamiang Punguti Makanan dari Arus Banjir

7
×

6 Hari Tanpa Bantuan, Warga Aceh Tamiang Punguti Makanan dari Arus Banjir

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

(Doc-Istimewa)

Aceh Tamiang, mediasatu.co.id – Kabupaten Aceh Tamiang berada dalam kondisi darurat setelah banjir dan longsor akibat siklon tropis Senyar melanda kawasan tersebut. Material banjir serta akses jalan yang rusak berat membuat tim relawan kesulitan mencapai desa-desa yang sampai kini masih terisolir.

Example 300x600

Banyak warga kehilangan tempat tinggal dan akhirnya memilih tidur di pinggir jalan sambil menunggu bantuan. Kondisi semakin buruk karena di beberapa lokasi mulai tercium bau bangkai.

Menurut Khalid, salah satu warga, mereka telah menerima logistik hingga Kamis (4/12/2025). Namun, masih sangat terbatas dan tidak mencukupi kebutuhan ribuan pengungsi.

“Kami terpaksa tidur di jalan, rumah hancur bantuan belum ada. Di beberapa titik sudah mulai bau bangkai, enggak tahu juga itu bau dari manusia yang sudah meninggal atau hewan yang sudah mati,” ungkapnya.

Ia menuturkan bahwa bantuan pertama datang pada Selasa (2/12/2025) berupa sejumlah beras dan mi instan, namun tetap jauh dari memadai. Pengungsi di titik tersebut kira-kira mencapai 2.000 orang.

Wahyu Pratama, warga Karang Baru, menceritakan bahwa wilayahnya baru menerima bantuan enam hari setelah banjir. Sebelum itu, mereka hanya bertahan hidup dengan memunguti makanan apa pun yang hanyut terbawa arus. “Kami berenang mencari apa yang ada, kelapa, pisang atau makanan yang hanyut kami ambil. Dapat beras dikit kami masak gitu saja dengan api. Lalu kami makan 1 orang 1 sendok terutama untuk anak-anak,” ujarnya.

Wahyu juga menyebut bahwa korban jiwa kira-kira mencapai 250 orang, dan 150 masih hilang. “Sebagian sudah dimakamkan dan di rumah sakit,” katanya.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Agusliayana Devita, menyatakan pihaknya belum dapat menegaskan angka tersebut. “Belum bisa kami pastikan (250 korban di Karang Baru), tapi tim sudah bergerak ke kawasan itu untuk mencari info detailnya. Nanti kami infokan kembali,” tuturnya. Ia mengakui bahwa banyak daerah belum terjangkau karena akses menuju lokasi sepenuhnya terputus. (Red).

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *