(Doc-Fakta Indo)
Jakarta, mediasatu.co.id – Indonesia akan mengekspor energi listrik terbarukan sebesar 3,4 gigawatt (GW) ke Singapura dengan nilai investasi mencapai US$20 miliar atau sekitar Rp318 triliun. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan hal ini dalam International Sustainability Forum di Jakarta.
“Penandatanganan MoU nilai proyek ini, Pak Rachmat (Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi) bisikkan ke saya sekitar US$20 miliar,” ujarnya.
Proyek ini akan menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kepulauan Riau, dengan transmisi bawah laut langsung ke Singapura. Selain potensi investasi hingga US$50 miliar atau sekitar Rp795 triliun, menurut perkiraan proyek ini juga akan mendatangkan devisa ekspor sebesar US$6 miliar atau sekitar Rp95 triliun per tahun.
Selain itu, Indonesia juga berpotensi mendapatkan tambahan devisa sekitar US$2,7 miliar (Rp42 triliun) per tahun. Hal tersebut berasal dari investasi di rantai pasok panel surya, sistem penyimpanan energi baterai dan sektor terkait lainnya.
Ekspor listrik ini berdasarkan surplus pasokan listrik di Indonesia yang rata-rata mencapai 25% per tahun dalam satu dekade terakhir. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), rasio elektrifikasi di Indonesia kini hampir mencapai 100%, dengan hanya 0,57% wilayah yang belum teraliri listrik.
