Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Internasional

AS dan Israel Jatuhkan Fasilitas Nuklir Iran, Fordow jadi Sasaran GBU-57

9
×

AS dan Israel Jatuhkan Fasilitas Nuklir Iran, Fordow jadi Sasaran GBU-57

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

(Doc-Tirtoid)

Washington, mediasatu.co.id — Amerika Serikat secara resmi bergabung dengan Israel dalam melakukan serangan terhadap Iran pada Minggu pagi (22/6/2025 WIB). Kemudian Donald Trump mengumumkan bahwa militer AS telah menjatuhkan 3 fasilitas nuklir utama Iran—Fordow, Natanz, dan Esfahan. Mereka menyebut langkah itu sebagai momen historik bagi AS, Israel dan dunia.

Example 300x600

Serangan ke fasilitas bawah tanah Fordow mereka lakukan menggunakan bom penembus bunker GBU-57. Bom tersebut terkenal sebagai Massive Ordnance Penetrator (MOP) atau senjata canggih khusus untuk menghancurkan target bawah tanah dengan perlindungan tinggi. Dalam keterangannya, Trump menyatakan bahwa tindakan ini bertujuan mencegah ancaman nuklir Iran.

Pemerintah Iran mengecam keras aksi militer tersebut. Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi menyebut bahwa Amerika Serikat telah melanggar hukum internasional, termasuk Piagam PBB dan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Ia menegaskan bahwa fasilitas yang mereka serang telah kosong dari bahan radioaktif dan tidak mencatat adanya kebocoran radiasi.

“Tidak ada kerusakan yang terjadi pada fasilitas bawah tanah dan tidak ada radiasi yang tercatat.”

Iran, sebagai anggota NPT, menyatakan seluruh program nuklirnya selalu terawasi ketat oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Senjata tersebut pun hanya mereka gunakan untuk tujuan damai seperti kesehatan dan energi. Bahkan, IAEA telah memastikan tidak terdapat indikasi Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.

Ironisnya, Israel yang tidak tergabung dalam NPT dan menolak inspeksi internasional justru secara konsisten menyebut Iran sebagai ancaman global. Meskipun negara itu memiliki senjata nuklir sendiri.

Dewan Keamanan PBB tengah mengadakan sidang darurat untuk merespons perkembangan terbaru ini. Sementara itu, komunitas internasional menyerukan semua pihak agar menahan diri demi mencegah eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah. (Red).

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *