(Doc-Ilustrasi)
Palembang, mediasatu.co.id – Momen akad nikah di Jalan Panca Usaha, Palembang berubah menjadi pilu pada Minggu (11/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Ahmad Handa, baru saja turun dari mobil untuk menuju lokasi, namun ia menjadi korban penyerangan brutal yang menurut dugaan karena dendam lama.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa akar permasalahan ini bermula 6 tahun lalu, tepatnya pada tahun 2019. Pelaku menyimpan dendam karena menuduh Ahmad sebagai informan polisi (cepu) dalam kasus narkoba. Pertengkaran keduanya di Jembatan Kertapati pada tahun tersebut menjadi pemicu utama insiden tragis ini.
Menurut saksi mata, 5 orang pelaku menyerbu Ahmad secara tiba-tiba. Tiga pelaku melakukan pembacokan. Sementara itu, seorang lainnya membawa pistol rakitan dan sempat melepaskan 2 tembakan ke arah korban. Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka berat dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bari untuk mendapatkan perawatan intensif.
Di tengah kondisi yang memprihatinkan, korban memiliki ketegaran yang luar biasa. Setelah mendapatkan penanganan medis darurat, ia tetap melangsungkan akad nikahnya di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bari, Palembang. Momen pernikahan yang berlangsung di tengah keterbatasan ini sontak menyentuh hati banyak orang.
Saat ini, pihak kepolisian tengah bergerak cepat melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus penyerangan ini. Motif dendam menjadi salah satu fokus utama aparat kepolisian dalam mengungkap kasus ini.
Peristiwa nahas yang menimpa Ahmad ini menjadi pelajaran pahit tentang bahaya dari dendam yang tidak terselesaikan. Masyarakat berharap agar pihak kepolisian dapat segera menangkap para pelaku dan memberikan hukuman yang setimpal atas tindakan brutal mereka. (Red).