(Doc-Pinterest)
Jakarta, mediasatu.co.id — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, merencanakan pembangunan apartemen dan rumah susun (rusun) yang termasuk dalam kategori rumah bersubsidi. Rencana ini merupakan bagian dari program nasional 3 juta rumah.
Langkah ini sebagai bentuk solusi terhadap keterbatasan lahan, terutama di wilayah-wilayah berisiko tinggi. Maruarar menyebutkan bahwa hunian vertikal seperti apartemen dan rusun menjadi opsi yang realistis dan relevan.
“Makanya mau kami pikirin itu, bagaimana caranya. Ini bisa enggak sebagian untuk misalnya rumah high risk ya apartemen gitu,” jelasnya.
Dia juga menyampaikan bahwa pertimbangan anggaran menjadi hal utama dalam mewujudkan pembangunan apartemen dan rusun bersubsidi. Tujuannya adalah agar dana yang tersedia dapat bermanfaat secara maksimal dan tepat sasaran.
“Saya lagi mau bikin nanti rumah susun atau apartemen, tetapi yang masuk kategori rumah subsidi. Ya gitu ya, doain ya, jadi itu juga kami pikirin,” ujarnya, di Gedung Merah Putih KPK, pada Rabu (18/6/2025).
Sebelumnya, oa mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk meminta pendampingan dalam pelaksanaan program rumah subsidi tersebut. Ia mengungkapkan bahwa pengelolaan anggaran besar dalam program ini harus secara transparan dan akuntabel.
KPK, lanjutnya, memberikan respons positif. Kementerian PKP pun akan mendapatkan pendampingan dalam bentuk bimbingan teknis dan pengawasan guna mencegah potensi korupsi dalam program tersebut. Dengan rencana ini, pemerintah berharap cakupan penerima manfaat program perumahan semakin luas, terutama bagi masyarakat di wilayah perkotaan dengan kepadatan tinggi. (Red).
