Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nasional

Demo Pengusaha Truk di Koja, Tolak Pembatasan Operasional saat Lebaran

16
×

Demo Pengusaha Truk di Koja, Tolak Pembatasan Operasional saat Lebaran

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

(Doc-Jakarta Utara Info)

Jakarta Utara, mediasatu.co.id – Sejumlah massa dari Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menggelar aksi demonstrasi di Lampu Merah Mambo, Koja, Jakarta Utara, pada Kamis pagi (20/3/2025). Aksi ini mereka lakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan operasional angkutan barang selama periode mudik dan arus balik Lebaran tahun 2025.
Mereka mengirimkan Surat Pemberitahuan Aksi Stop Operasi bernomor 009/DPD CARETAKER-DKI JKT/III/2025 tertanggal 17 Maret pada Kapolda Metro Jaya. Dalam surat tersebut tertera sebanyak 500 perusahaan angkutan barang akan ikut serta dalam aksi mogok nasional. Aksi tersebut berlangsung selama 2 hari, yaitu 20 dan 21 Maret 2025.
Ketua Aptrindo, Dharmawan, menyatakan bahwa durasi operasional yang mencapai 16 hari terlalu lama. Karena dapat berdampak pada pelaku usaha logistik serta buruh bongkar muat yang penghasilannya terhitung setiap hari.
“Tuntutan aksi: Revisi durasi pembatasan operasional angkutan barang selama masa Lebaran 2025,” tulisnya dalam surat tersebut.
Aksi demo ini berdasarkan turunnya Surat Keputusan Bersama (SKB) dari beberapa kementerian terkait pembatasan operasional angkutan barang di jalan tol dan non tol mulai 24 Maret hingga 8 April 2025. Hanya kendaraan tertentu, seperti pengangkut BBM, bahan pokok, serta kendaraan penanganan bencana, yang mendapat pengecualian dari aturan ini.
Pemerintah menyatakan bahwa kebijakan pengangkutan barang selama mudik bertujuan untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas demi kenyamanan pemudik. Namun hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Kementerian Perhubungan terkait tuntutan revisi aturan tersebut.
Demonstrasi tersebut berlangsung damai dengan pengamanan dari aparat kepolisian. Para pengemudi truk nasional yang tergabung dalam aksi ini berharap pemerintah segera mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut agar tidak merugikan sektor logistik. (Red).

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *