(Doc-nixnews)
India, mediasatu.co.id – Pada Kamis (12/6/2025) lalu, pesawat Air India AI171 jatuh di Ahmedabad, India. Tim penyelidik berhasil menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) atau perekam percakapan kokpit, yang menjadi kotak hitam kedua. Sebelumnya pada Jumat (13/6/2025) tim penyelidik telah menemukan Flight Data Recorder (FDR). Kedua alat ini harapanbya dapat mengungkap penyebab kecelakaan tragis yang menewaskan 241 orang di dalam pesawat dan 38 orang di darat.
Panggilan darurat terakhir pilot yang merekam kata-kata “Mayday! Mayday! Mayday!” sebelum pesawat jatuh juga telah terungkap. Rekaman tersebut menunjukkan bahwa pilot melaporkan masalah dengan daya dorong mesin saat pesawat baru saja lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad.
“Daya dorong (mesin) tidak tercapai. Jatuh. Mayday!” adalah pesan darurat terakhir yang pengawas lalu lintas udara (ATC) terima beberapa detik sebelum komunikasi terputus.
Pesawat tersebut menghantam kantin asrama sebuah sekolah kedokteran tak lama setelah lepas landas. Tim penyelidik menyebutkan bahwa pesawat hampir menggunakan seluruh panjang landasan pacu untuk lepas landas. Hal ini menunjukkan bahwa mesin pesawat mungkin tidak memiliki daya dorong yang cukup.
Sumber yang dekat dengan tim penyelidik mengungkapkan, “Penggunaan landasan pacu saat pesawat itu lepas landas mengisyaratkan kemungkinan pesawat tidak memiliki daya dorong yang memadai untuk lepas landas,” ujarnya.
Selain itu, pihak bandara menambahkan bahwa cuaca stabil, jarak pandang baik dan suhu berada dalam batas operasional yang wajar. Tidak ada permintaan dari pilot untuk perubahan landasan pacu, konfigurasi sayap, atau penyesuaian daya dorong mesin. Penyelidikan lebih lanjut akan menyelidiki data yang tersimpan dalam CVR dan FDR untuk mengetahui penyebab pasti jatuhnya pesawat tersebut. (Red).
