(Doc-Jakarta Utara Info)
Denpasar, mediasatu.co.id – Dua anggota Polsek Kuta mengakui menerima uang Rp 200 ribu dari seorang turis asal Kolombia berinisial SGH sebagai uang terima kasih. Hal tersebut mereka dapatkan setelah membantu membuat surat laporan kehilangan ponsel. Rabu (22/1/2025).
Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, menyampaikan bahwa Divisi Propam Polda Bali telah turun tangan untuk menyelidiki kasus ini. Ia menegaskan bahwa jika terbukti terjadi pelanggaran prosedur, kedua anggota polisi tersebut akan dikenakan sanksi tegas.
“Apabila terbukti bersalah, Propam akan bertindak tegas,” tegasnya.
Peristiwa ini bermula saat turis tersebut datang ke Polsek Kuta pada Minggu (5/1/2025) untuk melaporkan kehilangan ponsel iPhone 14 Pro Max berwarna ungu, di wilayah Uluwatu. Korban seharusnya melapor ke Polsek Kuta Selatan sesuai lokasi kejadian, tetapi ia meminta agar Polsek Kuta tetap memproses laporan dengan alasan mendesak.
“Oleh anggota SPKT, yang bersangkutan mereka sarankan untuk melaporkan kehilangan ponsel tersebut ke Polsek Kuta Selatan. Namun WNA tersebut tidak mau dengan alasan mendesak karena mau berangkat ke negaranya. Ia mohon bantuan untuk keperluan klaim asuransi. Setelah menerima surat laporan kehilangan ponsel. WNA tersebut memberikan uang sejumlah Rp 200.000 kepada personel piket SPKT sebagai ucapan terima kasih,” jelasnya.
Namun, pengakuan korban justru berbeda. Dalam video viral yang beredar sebelumnya, korban mengaku 2 petugas polisi memintanya masuk ke sebuah ruangan. Kemudian, mereka meminta uang Rp 200 ribu agar korban mendapatkan surat laporan kehilangan.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena menyangkut integritas pelayanan aparat kepolisian, terutama kepada turis asing yang memerlukan bantuan. Polda Bali berkomitmen menyelesaikan kasus ini secara transparan dan menegakkan disiplin di lingkungan kepolisian.
