Foto: Ilustrasi (Doc-Pinterest)
Jakarta, mediasatu.co.id – Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Tonny Nainggolan, mengungkapkan bahwa tujuh narapidana narkoba berhasil kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Salemba, Jakarta Pusat. Hal tersebut terjadi pada saat pergantian petugas jaga.
Menurut dugaan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 07.50 WIB. Ketika proses serah terima tugas antara petugas yang berjaga malam dan regu yang akan menggantikan mereka pada pagi hari.
“Menurut dugaan, tadi estimasi waktunya itu sekitar pukul 7.50 (pagi) sekian menit. Itu pada saat serah terima jaga antara jaga malam dengan regu jaga yang akan bertugas pada pagi hari,” ujarnya, pada Selasa (12/11/2024).
Menurut Tonny, setelah melaksanakan apel dan akan pergantian sif, para petugas rutan melakukan penghitungan narapidana kamar per kamar terlebih dahulu. Namun, tepatnya di kamar 16 blok S, pintunya dalam keadaan terkunci dari dalam.
Ia menjelaskan, setelah apel pagi dan sebelum pergantian shift, petugas rutan mulai melakukan pengecekan dan penghitungan dari kamar ke kamar. Namun, saat petugas sampai di kamar 16 blok S, pintu kamar tersebut terkunci dari dalam.
Kemudian, petugas pun mencoba mendobrak pintu. Saat pintu terbuka, teralis di kamar dekat kamar mandi sudah terpotong. Petugas pun segera melaporkan kejadian ini ke Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan dan Kepada Kepala Rutan Kelas 1 Salemba.
“Kami sudah meminta bantuan ke pihak kepolisian dan memberitahukan ke pihak Kejaksaan dan pengadilan yang sedang memproses perkara yang bersangkutan, juga bersurat ke Polda Aceh dan ke Polda Jabar,” ujarnya.
Menurutnya, para narapidana kabur dengan cara turun menggunakan kain sarung yang mereka ikat. Lalu, mereka kabur lewat gorong-gorong yang menuju dekat sebuah toko bangunan.
Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini, karena khawatir adanya campur tangan dari pihak luar. Ia mengatakan bahwa kejadian ini jadi evaluasi bagi seluruh jajarannya dan pegawai rutan untuk meningkatkan pengawasan dan penjagaan, baik terhadap warga binaan, petugas, maupun masyarakat.
