(Doc-Bekasi 24 Jam)
Bekasi, mediasatu.co.id – Ratih Raynada (30), seorang ibu muda asal Mustikajaya, Kota Bekasi, mengalami kelumpuhan total usai menjalani operasi caesar untuk anak keempatnya di RSUD Chasbullah Abdulmadjid pada September 2024. Ia mengatakan berat badannya turun drastis dari 48 kg menjadi hanya 37 kg karena tidak lagi mampu melakukan aktivitas sehari-hari.
“Sebelum ke rumah sakit berat saya 48 kilogram, sekarang tinggal 37 kilogram,” ujarnya, pada Rabu (2/7/2025).
Ia mengaku, saat berada di meja operasi, pembedahan berlangsung ketika efek obat bius belum bekerja sempurna. Ratih merasa kesakitan hebat dan sempat berteriak agar tenaga medis menghentikan tindakan. Namun, pembedahan tetap mereka lanjutkan.
“Saya bilang, ‘Astaghfirullahaladzim, dokter sakit dok,’ tapi masih berlanjut. Saya pikir bakal berhenti dulu, ternyata malah dibuka lagi, saya teriak lagi,” jelasnya.
Saat operasi sempat berhenti, ia menerima suntikan bius tambahan dari perawat. Namun, ia kembali merasakan sakit karena efek bius masih belum menyebar secara optimal. Ia pun pasrah dan akhirnya pingsan setelah mendengar suara tangisan bayinya.
Pascaoperasi, Ratih dirawat selama 3 hari. Awalnya ia mengira kesulitan bergerak merupakan efek sementara dari obat bius. Namun, kondisinya makin memburuk usai pulang ke rumah.
Beberapa bulan kemudian, pemeriksaan lanjutan di RSUD Kota Bekasi menunjukkan Ratih menderita tuberkulosis tulang. Ia pun menjalani operasi pemasangan pen dan rutin mengonsumsi obat. Namun bukan kesembuhan yang datang, pada April 2025, Ratih justru mengalami kelumpuhan total. Sejak saat itu, hidupnya berubah drastis.
Selain kehilangan pekerjaan, suaminya pun pergi meninggalkannya. Kini, Ratih berharap pihak rumah sakit bisa bertanggung jawab dan memperhatikan kebutuhan anak-anaknya. (Red).