(Doc-Istimewa)
Subang, mediasatu.co.id – Pada Senin (14/7/2025), telah resmi dilaksanakan kegiatan Pembukaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Buana Perjuangan Karawang (UBP Karawang) Tahun 2025. KKN tersebut berlokasi di Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang. Kegiatan ini mengusung tema “Mewujudkan Masyarakat Mandiri Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal Desa”. Di mana, tema ini mencerminkan semangat pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan partisipatif dan kolaboratif.
Dalam sambutan, Kepala Desa Blanakan menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Selain itu, ia juga berharap mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengidentifikasi dan mengembangkan potensi lokal desa. Pada kesempatan ini, perangkat Desa Blanakan, dosen pembimbing lapangan, serta seluruh peserta KKN dari berbagai program studi UBP Karawang turut hadir.
Di samping itu, UBP merancang KKN tahun ini sebagai bentuk pengabdian masyarakat yang tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik. Melainkan, menyentuh juga aspek sosial, pendidikan, ekonomi kreatif, serta pelestarian budaya lokal. Pada kegiatan tersebut, para mahasiswa akan melaksanakan berbagai program kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan potensi desa. Program kerja tersebut, seperti edukasi kesehatan, pengembangan UMKM, pelatihan digitalisasi, hingga pelestarian lingkungan dan seni tradisional.
Dosen pembimbing lapangan menyampaikan, bahwa kegiatan KKN ini juga menjadi bagian dari pembelajaran kontekstual bagi mahasiswa. Hal ini bertujuan agar mahasiswa lebih peka terhadap persoalan di masyarakat. Selain itu, ia juga berharap mahasiswa mampu mengembangkan solusi berbasis ilmu pengetahuan yang mereka pelajari di bangku perkuliahan.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan harapannya, dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, serta pemerintah desa, KKN UBP Karawang 2025 di Desa Blanakan ini mampu menjadi tonggak awal. Di mana, KKN ini mampu menjadi tonggak awal terciptanya masyarakat desa yang lebih mandiri, kreatif, dan berdaya saing tanpa meninggalkan kearifan lokal sebagai identitas utama. (Red).