(Doc-Tirtoid)
Jakarta, mediasatu.co.id — Pihak kepolisian memastikan bahwa Cherry Lai, pemilik perusahaan animasi yang menjadi terduga dalam kasus kekerasan terhadap karyawan, telah meninggalkan Indonesia dan menuju Hong Kong. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M. Firdaus, dalam konferensi pers pada Selasa (1/10/2024).
“Terakhir menurut dugaan, yang bersangkutan pergi dari Indonesia menuju Hong Kong,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri untuk memproses penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. Di samping itu, ia menegaskan bahwa penyelidikan akan terus berlanjut hingga kasus tersebut terungkap sepenuhnya.
“Kami terus melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Kami berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Divhubinter Polri untuk memburu terduga pelaku,” jelasnya.
Sebelumnya, penyidik Polres Metro Jakarta Pusat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di PT Brandoville Studio, perusahaan animasi milik Cherry Lai. Olah TKP ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan kekerasan terhadap karyawan.
Ia mengatakan bahwa kantor Brandoville Studio telah terpasang garis polisi sejak 18 September 2024. Penyidik pun telah memeriksa delapan orang saksi, termasuk Ketua RT setempat, ibu korban, serta enam karyawan yang pernah bekerja di perusahaan tersebut.
“Suami Cherry Lai akan kami minta keterangannya juga, saat ini masih dalam pencarian,” pungkasnya.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena figur Cherry Lai yang terkenal. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut dengan tuntas dugaan kekerasan yang terjadi di perusahaan animasi tersebut.
