(Doc-Pinterest)
Jakarta, mediasatu.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengambil langkah berbeda dalam membina anak-anak di wilayahnya. Pemprov DKI Jakarta menegaskan akan fokus pada pendekatan yang lebih edukatif. Berbeda dengan langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berencana menerapkan pembinaan anak bermasalah melalui barak militer.
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim, menyampaikan hal ini pada Senin (12/5/2025). “Gak ada, Jakarta mempunyai kebijakan tersendiri terkait dengan menertibkan warga, mendidik anak-anaknya, dan membina warganya. Taman kita buka sampai malam. Artinya membuka ruang bagi anak-anak untuk berkreasi di tempat yang seharusnya, termasuk perpustakaan,” jelasnya.
Salah satu wujud konkret dari kebijakan edukatif ini adalah perpanjangan jam operasional ruang publik yang ramah anak. Langkah ini juga menjadi upaya untuk menyediakan alternatif kegiatan positif bagi anak-anak di luar jam sekolah.
Kebijakan ini pun menunjukkan hasil yang menggembirakan. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sebelumnya juga mengungkapkan adanya peningkatan signifikan jumlah pengunjung perpustakaan setelah perpanjangan jam operasional hingga malam hari.
“Sekarang ini perpustakaan maupun HB Jassin mengalami peningkatan pengunjung. Karena buka sampai dengan jam 10 malam hampir 53 persen,” ucapnya.
Selain itu, pe kunjungan ke perpustakaan ini menjadi indikasi bahwa penyediaan fasilitas publik yang mendukung kegiatan belajar dan rekreasi anak-anak mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Dengan mengedepankan pendekatan edukatif melalui pemanfaatan ruang publik, Pemprov DKI Jakarta optimis dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif. Khususnya bagi perkembangan positif generasi mudanya, tanpa perlu melibatkan metode pembinaan ala barak militer. (Red).