(Doc-Alodokter)
Bekasi, mediasatu.co.id – Kombes Pol Jaya Ahmad David menyebut Bekasi sebagai daerah paling rawan terhadap peredaran narkoba di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Pernyataan ini ia sampaikan usai pemetaan jalur masuk narkotika dari jaringan internasional. Khususnya asal Malaysia, yang sering menyusup melalui wilayah Sumatera dan menyebar ke Jabodetabek, termasuk Bekasi.
“Bahwa terbanyak pengungkapan ini di wilayah Bekasi. Karena memang wilayah Bekasi ini kami fokus di situ untuk menyetop peredaran yang ada dari Sumatera,” ucapnya, pada Kamis (26/6/2025).
Ahmad menjelaskan bahwa peredaran narkoba dari luar negeri biasanya masuk melalui jalur laut dari perairan Malaysia, dengan titik-titik utama berada di Medan, Riau dan Aceh. “Pintu masuk peredaran ataupun penyelundupan narkotika ini dari luar, khususnya dari Malaysia, perairan Malaysia adalah di wilayah Sumatera. Tepatnya di Medan, Riau maupun di Aceh,” jelasnya.
Guna memutus rantai distribusi, aparat kepolisian kini memperketat penjagaan dan pengawasan di sejumlah titik. Contohnya seperti Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bakauheni dan wilayah Bekasi sebagai titik distribusi darat utama.
Ahmad juga mengungkapkan bahwa peredaran narkoba telah menjangkau seluruh wilayah Jakarta. Ia mengimbau masyarakat untuk lebih peduli dan aktif dalam pencegahan penyalahgunaan narkotika.
“Tolong sampaikan kepada keluarga kita semua ya bahaya narkoba ini baik secara kesehatan fisik atau psikis. 55% kematian terjadi akibat dari penggunaan narkotika,” tegasnya. (Red).