(Doc-Bisnis.com)
Jakarta, mediasatu.co.id – Merespons maraknya kasus tawuran di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, hari ini meluncurkan program inovatif bertajuk Manggarai Bershalawat. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi akar permasalahan tawuran dengan mengajak warga dari RW 4, RW 5 dan RW 6 untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan keagamaan dan forum dialog terbuka.
Gubernur Pramono Anung menekankan bahwa pendekatan kultural dan juga religius memegang peranan penting dalam upaya penyelesaian konflik. “Pendekatan kultural dan religius penting dilakukan, bukan sekadar saling menyalahkan,” jelasnya, pada Selasa (13/5/2025).
Lebih lanjut, ia menggarisbawahi bahwa persoalan tawuran erat kaitannya dengan isu struktural di masyarakat. Contohnya seperti minimnya fasilitas umum dan tingginya tingkat pengangguran. Menurutnya, banyak pemuda di wilayah tersebut yang belum memiliki pekerjaan tetap dan kekurangan wadah untuk menyalurkan energi secara positif. “Pendekatan spiritual bisa menjadi ruang baru yang membangun solidaritas sosial di tengah keterbatasan yang ada,” jelasnya.
Program tersebut akan melibatkan partisipasi aktif dari majelis taklim dan berbagai pemangku kepentingan terkait. Gubernur Pramono Anung telah menginstruksikan kepada seluruh wali kota untuk segera mempersiapkan implementasi program ini.
Lahirnya inisiatif ini terjadi karena oleh 2 insiden tawuran yang kembali terjadi di underpass Manggarai pada tanggal 4 dan 6 Mei 2025. Dat dari Polda Metro Jaya mencatat bahwa sepanjang bulan April 2025, terdapat 45 kasus tawuran di Jakarta. Situasi ini semakin mengingatkan urgensi program Manggarai Bershalawat sebagai salah satu langkah strategis untuk meminimalisir angka kekerasan di ibu kota. (Red).