(Doc-Fakta Indo)
Kediri, mediasatu.co.id – Pak Eko, seorang warga Desa Kepung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, mengalami tekanan sosial dan intimidasi setelah memprotes kegiatan sound horeg di desanya. Dalam pengaduannya ke Radio Andika pada Selasa (29/7/2025), ia menyebut rombongan sound horeg sengaja berhenti di depan rumahnya. Kemudian, mereka memutar suara keras dari siang hingga malam, padahal orang tuanya tengah sakit.
Ia mengaku telah mengadukan hal tersebut ke Kepala Desa, namun tidak mendapatkan tanggapan. Bahkan, menurutnya, banyak warga lain juga menolak kegiatan tersebut karena iuran yang panitia minta mencapai Rp500 ribu per kepala keluarga. Hanya saja, sebagian besar memilih diam karena khawatir akan mendapat tekanan. Bahkan ada pula yang memilih meninggalkan desa sementara waktu.
Pak Eko juga menceritakan dampak psikologis yang keluarganya alami. Interaksi sosial memburuk, warga menjauh, dan fotonya bersama istrinya tersebar di komunitas sound horeg dengan narasi negatif. Ia juga mengungkap bahwa pernah menjadi korban pengeroyokan pada tahun 2022 karena menegur rombongan sound horeg.
Kini, ia meminta perlindungan dari Pemerintah Kabupaten Kediri dan Polres Kediri. Ia ingin mendapat rasa aman di tempat tinggalnya sendiri tanpa tekanan karena menentang acara sound horeg. (Red).