(Doc-Fakta Indo)
Jakarta, mediasatu.co.id – Kasus pemerkosaan yang menimpa istri dan anak Yudi Setiasno, seorang warga Solo, menjadi perhatian Komisi III DPR. Dalam pertemuan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (19/12/2024), Yudi mengadu bahwa laporan yang ia sampaikan ke Polres Surakarta pada tahun 2017 tidak menunjukkan perkembangan selama 7 tahun.
Ia menyampaikan bahwa penghuni kos tempat mereka tinggal telah memperkosa istri dan anaknya. Namun ironisnya, pihak kepolisian justru menjadikannya sebagai pelaku saat melaporkan kasus tersebut.
“Mereka mengurung saya, tidak dapat makan dan terpaksa tanda tangan BAP tanpa ada kesempatan membacakan isinya,” ujarnya sambil menangis di hadapan anggota Komisi III.
Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman, menyatakan bahwa pihaknya akan meminta Kapolda Jawa Tengah untuk menyetujui laporan tersebut. Ia juga menekankan pentingnya pendampingan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) bagi korban. Selain itu pentingnya ada evaluasi terhadap dugaan pelanggaran etik oleh penyidik yang menangani kasus ini.
Dugaan pelanggaran prosedur hukum yang merugikan korban dan pelapor menjadi perhatian serius. Komisi III berjanji akan memastikan terus memantau perkembangan kasus ini demi keadilan bagi korban dan keluarganya.
