(Doc-Pinterest)
Jakarta, mediasatu.co.id – Ibu kota Jakarta terancam mengalami kelumpuhan layanan transportasi online pada Selasa (20/5/2025). Gabungan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai penjuru Indonesia telah mengumumkan akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran. Kemudian, aksi tersebut bersamaan dengan mematikan aplikasi ojol secara serentak selama 24 jam penuh.
Aksi masif ini merupakan bentuk protes dan penyampaian aspirasi para pengemudi ojol, baik roda dua maupun roda empat. Koordinasi untuk melakukan offbid atau mematikan aplikasi telah berlangsung oleh pimpinan aliansi ojol tingkat nasional. Dengan waktu pelaksanaan mulai dari pukul 00.00 hingga 23.59.
Menurut perkiraan, langkah ini akan berdampak signifikan pada ketersediaan layanan transportasi daring di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Masyarakat yang selama ini mengandalkan ojol untuk mobilitas sehari-hari harap untuk mempersiapkan alternatif transportasi pada tanggal tersebut. Mengingat potensi besar tidak beroperasinya layanan ojek online.
Aksi mogok massal ini karena kekecewaan dan solidaritas para pengemudi daring terkait dugaan pelanggaran regulasi oleh sejumlah perusahaan aplikasi. Mereka merasa pemerintah kurang menanggapi aspirasi mereka terkait implementasi Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) KP Nomor 1001 Tahun 2022.
Regulasi tersebut menetapkan batasan maksimal potongan biaya aplikasi sebesar 20%. Namun, para pengemudi mengeluhkan adanya praktik pemotongan yang mereka duga mencapai hingga 50% oleh pihak aplikator.
Melalui aksi serentak ini, para pengemudi ojol berharap pemerintah dapat memberikan respons yang serius terhadap keluhan mereka. Mereka menuntut agar pemerintah segera menindaklanjuti dugaan ketidakpatuhan perusahaan aplikasi terhadap regulasi yang berlaku. (Red).