(Doc-Istimewa)
Sulawesi Tenggara, mediasatu.co.id – Sebuah video yang memperlihatkan siswi SD berinisial AM (8) dari Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, menjadi perhatian warganet setelah ia mengaku hampir diculik oleh pria misterius. Dalam rekaman itu, AM masih berseragam sekolah dan ibunya sedang menginterogasinya.
AM mengatakan bahwa seorang lelaki berhelm dan bermasker mencoba menariknya ketika ia hendak berangkat sekolah. “Saya mau ke sekolah, setelah itu ada bapak-bapak pakai helm dan dia tutup mukanya pakai masker. Dia tarik saya tapi saya langsung lari,” ucapnya dalam video.
Menanggapi viralnya informasi tersebut, Kapolres Muna AKBP Indra Sandy Purnama menjelaskan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan tidak ada kejadian penculikan seperti yang AM sampaikan. “Setelah melakukan serangkaian penyelidikan di lapangan kepada saksi-saksi, ternyata terduga korban mengakui bahwa yang ia ceritakan itu tidak benar,” katanya.
Pihak kepolisian telah memeriksa berbagai sumber serta meminta keterangan langsung dari AM. Namun, saat menanyakan lebih rinci tentang ciri-ciri pelaku, AM memberikan keterangan yang berubah. Polisi kemudian menemukan bahwa AM sebenarnya terlambat datang ke sekolah dan ketakutan karena ada ujian Bahasa Indonesia.
“Yang benar bahwa saat akan berangkat ke sekolah, dia terlambat dan takut ke sekolah karena kebetulan sedang ujian Bahasa Indonesia,” jelasnya.
Indra menegaskan bahwa pernyataan AM tidak serta-merta mereka anggap kebohongan. Mengingat, anak-anak bisa jadi menyembunyikan alasan sebenarnya karena takut kepada orangtua. “Sebetulnya bukan berbohong ya. Kalau kita bicara anak-anak, apalagi anak kecil, secara psikologis mungkin dia takut cerita ke orang tuanya karena terlambat dan tidak ikut ujian di sekolah,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa kewaspadaan tetap diperlukan meski isu penculikan tersebut terbukti tidak benar. “Ini bisa menjadi pembelajaran juga untuk kita. Bukan berarti dengan berita yang tidak benar kemudian kita tidak waspada,” tutupnya. (Red).


















