(Doc-Info Jawa Barat)
Cianjur, mediasatu.co.id – Polda Jawa Barat berhasil mengungkap praktik pemalsuan tepung terigu bermerek Bogasari yang melibatkan sejumlah warga di Cianjur, Jawa Barat. Kasus ini terungkap setelah polisi menemukan bahwa pelaku membeli tepung dengan harga murah. Kemudian pelaku mengemas ulang ke dalam karung bekas merek Bogasari untuk mereka jual dengan harga lebih tinggi. Mereka juga menggunakan barcode bekas untuk menipu konsumen.
Para pelaku telah menjalankan aksinya selama tiga tahun terakhir, menghasilkan sekitar 4.800 karung tepung per bulan, dengan total mencapai 4.320 ton selama beroperasi. Menurut perkiraan, keuntungan dari aksi pemalsuan ini mencapai Rp 5,6 miliar. Produk palsu ini tidak hanya beredar di wilayah Jawa Barat, tetapi juga merambah hingga ke Jawa Tengah, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen.
Dalam kasus ini, polisi menerapkan beberapa pasal terkait pemalsuan merek kepada para pelaku. Hal ini mengakibatkan perlaku terancam hukuman hingga lima tahun penjara atau denda hingga Rp 2 miliar. Polisi juga tengah mendalami pihak-pihak lain yang mungkin terlibat atau mendapat manfaat dari distribusi produk palsu ini.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk, sebagai pemilik merek Bogasari, mengapresiasi upaya cepat pihak kepolisian dalam menangani kasus ini. Mereka mengimbau konsumen agar lebih berhati-hati dan memeriksa keaslian produk. Hal tersebut dengan cara memperhatikan segel, kualitas isi, serta kemasan tepung terigu yang mereka beli. Konsumen harap untuk tidak mudah tergiur dengan harga barang yang sangat murah.
Dari pengungkapan kasus ini, polisi berhasil menyita sekitar 31 ton tepung terigu palsu, yang sebagian besar bermerek Segitiga Biru dan Cakra Kembar. Indofood mengingatkan konsumen untuk memeriksa benang jahitan karung menggunakan lampu UV, yang dapat membantu memastikan keaslian produk.
