(Doc-Berita Kriminal dan Lakalantas Indonesia)
Riau, mediasatu.co.id – Siswa-siswi kelas 1 SDN 002 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Riau, mengalami kondisi memperihatinkan. Sebab, mereka terpaksa belajar di ruangan bekas WC yang tidak layak pakai. Ruangan tersebut tidak hanya sempit dan pengap, tetapi juga dalam kondisi yang memprihatinkan lainnya.
Ruangan yang kini sebagai ruang belajar, cat dindingnya sudah banyak mengelupas. Karena ukurannya yang sempit, ruangan ini tidak dapat menampung siswa dengan nyaman. Selain itu, sirkulasi udara yang buruk membuat ruangan tersebut pengap, menambah ketidaknyamanan bagi siswa-siswi yang harus belajar di sana.
“Ada sebanyak 18 orang yang belajar di ruangan ini. Ruangan ini dulunya adalah WC yang sekarang dijadikan ruang belajar. Kegiatan ini telah berlangsung kurang lebih selama 5 tahun. Meskipun tidak layak tapi mau tidak mau kami harus tetap menggunakan ruangan ini,” ujar Ibu Rosmaniar, S.Pd., selaku guru di sekolah tersebut.
Sumber cahaya dalam ruangan ini juga sangat minim. Cahaya hanya masuk melalui pintu dan celah kecil antara dinding dan atap, membuat ruangan tersebut redup dan tidak layak untuk kegiatan belajar mengajar. Para guru di sekolah tersebut juga menyadari kondisi yang tidak memadai ini, tetapi tidak memiliki banyak pilihan.
“Kami harap pemerintah memberikan dana lokal untuk memperbaiki ruangan ini,” pungkasnya.
Keadaan ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap fasilitas pendidikan, terutama di daerah-daerah yang tertinggal dalam pengembangan infrastruktur pendidikan. Semua anak berhak mendapatkan lingkungan belajar yang kondusif demi masa depan yang lebih baik. Kami mengharapkan perhatian dari pemerintah dan pihak terkait dapat segera memberikan solusi untuk masalah ini, agar hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dapat terpenuhi.