(Doc-Fakta Indo)
Jakarta, mediasatu.co.id – Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik Prof. Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) dalam reshuffle kabinet pertama. Prof. Brian Yuliarto bertugas untuk menggantikan Satryo Brodjonegoro. Acara pelantikan berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu (19/2/2025).
Perubahan posisi Mendikti Saintek ini terjadi setelah Satryo Brodjonegoro menjadi perbincangan publik akibat pernyataannya terkait efisiensi anggaran terkait beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP). Menteri Keuangan Sri Mulyani pun sempat membantah pernyataan tersebut.
“Kami tegaskan beasiswa KIP tidak ada pemotongan atau pengurangan,” tegasnya. Kemudian, Satryo meluruskan ucapannya dengan memastikan bahwa anggaran pendidikan tinggi untuk beasiswa dan KIP Kuliah tetap utuh.
Prof. Brian Yuliarto adalah seorang Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB yang memiliki keahlian di bidang nanoteknologi dan teknik fisika. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di ITB pada tahun 1999. Kemudian melanjutkan S2 dan S3 di Departemen Quantum Engineering and System Science di University of Tokyo pada 2005.
Penerima Habibie Prize 2024, Prof. Brian telah menghasilkan 326 publikasi di Scopus dengan H-index 43, serta 410 publikasi di Google Scholar. Selain itu, ia juga menjadi peneliti nomor satu Indonesia dalam bidang Nanoscience & Nanotechnology tahun 2023. Tak hanya itu, ia juga masuk dalam daftar World’s Top 2 Percent Scientists versi Stanford University pada 2022, serta menempati peringkat 18 dalam kategori Engineering & Technology dalam daftar Indonesia Top 10.000 Scientist.
Dengan pengalamannya yang luas di dunia pendidikan, masyarakat berharap agar dunia pendidikan di Indonesia akan lebih baik lagi. Hal ini demi kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia. (Red).
