(Doc-Pinterest)
Jakarta, mediasatu.co.id – Pembangunan pabrik mobil listrik BYD di Subang, Jawa Barat, terganggu akibat aksi ormas yang melakukan tindakan premanisme. Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, mengetahui hal ini saat mengunjungi Shenzhen, China, pada Selasa (22/4/2025), untuk memenuhi undangan Pemerintah China.
“Saya mendengar bahwa sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas, yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Saya kira pemerintah harus tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini. Itu jaminan keamanan adalah hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia,” ucapnya.
Pembangunan pabrik BYD di kawasan Subang Smartpolitan, yang berdiri di atas lahan selyas 126 hektare, merupakan proyek besar dengan nilai investasi hingga Rp16,8 triliun. Menurut prediksi, pabrik ini akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, menggeser Thailand sebagai pusat produksi otomotif regional. Dengan rencana kapasitas produksi mencapai 150.000 unit per tahun. Selain itu, pabrik ini juga akan menyerap lebih dari 18.000 tenaga kerja lokal.
Pihak BYD memastikan bahwa meskipun ada gangguan tersebut, pembangunan pabrik tetap berjalan sesuai dengan rencana. Proses produksi harapanbya dapat berlangsung pada awal tahun 2026. Di samping itu, mereka berharap proyek ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan industri otomotif serta penciptaan lapangan kerja di Indonesia. (Red).