(Doc-Tirtoid)
Jakarta, mediasatu.co.id – Pada Kamis (10/10/2024), dua anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) asal Indonesia, Pratu Eggy Arifiyanto dan Praka Nofrian Syah Putra, terluka akibat tembakan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Insiden tersebut terjadi di Lebanon, dengan peluru yang mengenai kedua prajurit berasal dari tank Merkava milik IDF.
Menlu Indonesia, Retno Marsudi, menyatakan dengan tegas agar kasus penembakan ini segera terselesaikan. Ia mendesak agar pihak yang bertanggung jawab memberikan pertanggungjawaban dan mendapat hukuman sesuai hukum internasional yang berlaku.
“Indonesia mendesak untuk melakukan penyelidikan atas serangan tersebut dan meminta pertanggungjawaban dari pelaku,” ucapnya, pada Jumat (11/10/2024).
Menurutnya, serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional serta Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang menjadi dasar mandat UNIFIL. Ia menuntut agar kedaulatan wilayah yang dijaga oleh PBB dihormati oleh semua pihak.
Di samping itu, ia juga mengungkapkan telah berkomunikasi langsung dengan komandan kontingen Garuda FHQSU (Force Headquarter Support Unit) di Lebanon. Setelah komunikasi tersebut, pihak UNIFIL merilis pernyataan yang menuntut Pasukan Israel mematuhi kewajiban mereka dalam memastikan keamanan dan keselamatan personel serta fasilitas PBB di wilayah tersebut.
Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan investigasi. Sekaligus menegaskan pentingnya perlindungan terhadap personel yang tergabung dalam misi perdamaian internasional.